LATEST PROMOTIONAL CAMPAIGN
My Account
Menu
Elizabeth Everts “Betty” Greene lahir di Seattle pada tahun 1920. Betty dan saudara kembarnya, Bill, adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Gertrude dan Albert Greene. Orang tuanya adalah penganut Kristen yang kuat dan aktif beribadah di sebuah gereja Presbiterian dan mendirikan Sekolah Minggu di lingkungan tempat tinggal mereka. Mereka memupuk iman ini dalam diri anak-anak mereka, dan kedua kakak laki-laki Betty juga terjun ke dalam pelayanan gereja.
Betty mengembangkan kecintaannya pada dunia penerbangan sejak dini dan seperti banyak anak muda pada masa itu, ia terpesona oleh petualangan dari Charles Lindbergh, Laksamana Byrd, dan Amelia Earhart. Sebagai seorang remaja, ia mengikuti sekolah penerbangan dan bahkan sampai terbang solo. Dan ketika itu ada seorang teman yang lebih tua menyarankan agar ia menggunakan kemampuan terbangnya untuk pekerjaan misi dimana Betty dapat menggabungkan antara penerbangan dan cintanya kepada Tuhan, Betty “melompat kegirangan dengan gagasan yang luar biasa untuk menggabungkan antara penerbangan dan cintanya kepada Tuhan. “1
Betty Greene memulai karier penerbangan profesionalnya dengan mengabdi pada Women Airforce Service Pilots (WASP) selama Perang Dunia II. Dia menerbangkan beberapa jenis pesawat militer selama masa peperangan dan melakukan pekerjaan eksperimental dalam penerbangan di ketinggian. Setelah perang, Betty membantu mendirikan Persekutuan Misionaris Penerbang Kristen, yang kemudian disebut Mission Aviation Fellowship (MAF).
Pada tanggal 23 Februari 1946, Betty memulai penerbangan pertama dengan MAF, lepas landas dari Los Angeles, California, dengan tujuan akhir Mexico City. Menerbangkan pesawat biplane Waco 1933 berwarna merah dengan empat kabin, Betty memulai penerbangan dengan dua penumpang, yaitu Misionaris Wycliffe, Ethel Lambotte dan Lois Schneider. Ethel bekerja di kantor Wycliffe di California selatan, sementara Lois bergabung dengan suaminya, Bob, yang merupakan seorang ahli bahasa, yang bekerja di lapangan.
Penerbangan awal memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan setelah Betty merasa terganggu oleh sesuatu yang keluar dari mesin. Dia memutuskan untuk mendarat di Tuxpan, Meksiko dan memeriksakan pesawatnya. Ethel dan Lois melanjutkan perjalanan ke Mexico City dengan penerbangan komersial keesokan harinya. Betty kemudian menemukan bahwa serpihan yang keluar dari mesin tidak lebih dari cat yang mengelupas.
Keesokan paginya, Betty berangkat dari Tuxpan dan menuju ke Mexico City di mana ia bertemu dengan pendirinya Wycliffe Bible Translators, Cameron Townsend. Dia bertanya kepada Betty apakah Betty bisa membawanya ke Kamp didalam Hutan di dekat Tuxtla Gutierrez, sebuah kota yang terletak di sebelah selatan Mexico City. Dan merekapun pergi bersama.
Pada upaya pertama Betty untuk menuju Tuxtla setelah mengisi bahan bakar di desa Minatitlan, ia berbalik arah karena badai besar menerjang. Namun, saat kembali ke Minatitlan, mesin Waco mati dan Betty memutuskan untuk mengganti tangki bahan bakar dan dengan cepat mencoba menyalakan kembali mesinnya. Berhasil dan mereka kembali ke Minatitlan dengan selamat. Dia kemudian menemukan bahwa air di dalam drum bahan bakar yang dia gunakan untuk mengisi tangki kiri menjadi penyebab mesin mati.
Keesokan paginya, Betty menerbangkan Cameron ke Tuxtla dalam penerbangan singkat, Betty mencapai tujuannya setelah satu minggu lepas landas dari Los Angeles dalam penerbangan misi pertamanya dengan MAF.
Betty menjadi pilot MAF selama 16 tahun, terbang di 12 negara dan mendarat di 20 negara lainnya. Pada tahun 1962 ia mulai bekerja di kantor pusat MAF dan kemudian menjadi advokat MAF hingga akhir hayatnya pada tahun 1997.
[1] Diambil dari buku Flying High oleh Betty Greene bersama Dietrich Buss.
Mari daftarkan diri Anda untuk mendengar kisah-kisah luar biasa dari seluruh dunia dan cari tahu bagaimana Anda dapat membuat perbedaan.
