LATEST PROMOTIONAL CAMPAIGN
My Account

Nate Saint

Nate Saint dibesarkan dalam keluarga Kristen yang sangat mengabdikan diri untuk hidup bagi Kristus. Membaca Alkitab, berdoa, dan cerita-cerita tentang misionaris adalah hal yang pokok dalam kehidupan keluarga Saint. Karena fondasi ini, Nate memiliki tujuan dan keyakinan yang kuat untuk melayani Tuhan.

Sejak dia melakukan penerbangan pertamanya pada usia tujuh tahun, Nate sangat tertarik dengan pesawat terbang. Bakat mekaniknya sudah terlihat sejak kecil saat ia mengerjakan proyek-proyek besar seperti membangun perahu layar sepanjang delapan meter atau membongkar mesin mobil keluarganya dan memasangnya kembali.

Pada usia 19 tahun, Nate Saint mendaftarkan diri ke Angkatan Darat AS dengan tujuan untuk terbang dan akhirnya menjadi pilot komersial. Perang Dunia II sedang berlangsung, tetapi Nate “diistirahatkan” karena infeksi yang berulang di kakinya. Dia bertugas di Angkatan Darat selama tiga tahun dan selama waktu tersebut dia menyadari akan kebutuhan penerbang misionaris. Segera setelah itu, Nate mengabdikan hidupnya untuk menjadi misionaris dan mengalihkan keahliannya menjadi ” Prajuritnya Tuhan.” Pada tahun 1948, ia menikahi kekasihnya, Marjorie Farris, dan bersama-sama mereka berangkat dengan MAF untuk membuka pangkalan di Shell Mera, Ekuador. Anak-anak mereka-Kathy, Stephen dan Phil-lahir di sana.

Selalu memimpikan “gadget”, Nate menciptakan sejumlah perangkat yang masih digunakan oleh para pilot misionaris hingga saat ini, seperti mesin injeksi ganda dan “bucket drop”. Pada akhirnya, Nate didorong oleh keinginannya untuk menjangkau mereka yang terhilang bagi Kristus. Bahkan suku Auca (sekarang disebut Waoranis) – sebuah suku yang dikenal dengan kebiasaan membunuh tanpa alasan dan suku ini memiliki tempat di hatinya. Setelah beberapa kali melakukan penerjunan dari udara untuk mengantarkan hadiah kepada suku ini, Nate dan empat orang lainnya (Jim Elliot, Ed McCully, Peter Fleming, dan Roger Youderian) memutuskan untuk melakukan perjumpaan secara langsung. Pada tanggal 8 Januari 1956, mereka terbang ke sebuah daerah dekat desa Auca dan mendarat di Palm Beach. Meskipun ada beberapa pertemuan awal yang menggembirakan, namun mereka semua menjadi martir di pantai tersebut saat ketika salah satu dari anggota suku tersebut menyerang dengan tombak beberapa hari kemudian. Tetapi penginjilan kepada suku Auca tidak berhenti karena kejadian tersebut, bahkan, penginjilan berkembang pesat dan Banyak orang di desa itu yang kemudian menerima Kristus, termasuk enam orang dari kelompok pembunuh itu.

Para Staf MAF dan masyarakat setempat serta para misionaris melayani bersama dan terus mengikuti jejak hidup dari Nate Saint. Silahkan daftar di sini untuk mendapatkan akses ke kisah-kisah terkini yang menunjukkan bagaimana warisan yang luar biasa ini masih terus berlanjut di seluruh dunia.

Tetap Terhubung bersama Kami

Segera daftarkan diri Anda untuk mendengar kisah-kisah luar biasa dari seluruh dunia dan cari tahu bagaimana Anda dapat membuat perbedaan.

Saya mau mendengar pekerjaan Allah di pedalaman Indonesia!

Berlangganan cerita transformasi dan harapan terbaru dari pedalaman Indonesia!

Search this Website

Notify Me of Upcoming Adventures

Name(Required)

Share This

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email