Bagaimanakah legacy dari pilot MAF, Joyce Lin, dapat terus berlanjut
Oleh Jeanelle Reider
______
DITUGASKAN
Pada tanggal 15 Juli 2022, telah terjadi sesuatu yang melampaui sebuah tragedi.
Lebih dari dua tahun sebelumnya, sebuah pesawat MAF jenis Kodiak, bersama dengan pilotnya, Joyce Lin, mengalami musibah dan jatuh di sekitar Danau Sentani di Papua, Indonesia. Tidak ada yang tahu mengapa Tuhan, dalam rencana-Nya yang penuh kasih dan sempurna, mengizinkan terjadinya bencana seperti itu. Bagi MAF dan semua orang yang mengenal Joyce, kecelakaan fatal tersebut tetap menjadi pukulan berat dan suatu misteri.
Pada tanggal 15 Juli, PK-MJL-pesawat pengganti Kodiak yang dijuluki “Miss Joyce Lin”-ditugaskan untuk melayani di Sentani. Ketika staf MAF membentuk sebuah lingkaran untuk berdoa di sekitar Kodiak, mereka tahu bahwa makna dari peristiwa tersebut jauh melampaui pesawat itu sendiri. Hal ini juga berlaku bagi kehidupan mereka.
Joyce memiliki tujuan yang jelas bersama MAF. Ia berkata, “Meskipun saya akan selalu semangat dalam menerbangkan pesawat dan bekerja dengan komputer, tetapi yang paling membuat saya bersemangat adalah adalah ketika saya membagikan kasih Yesus Kristus yaitu dengan membantu mentransformasi keputusasaan dan kesedihan orang lain menjadi tarian dan sukacita.”
Melalui PK-MJL, legacy kasihnya akan terus berlanjut.
SIAP UNTUK MELAYANI!
Perjalanan PK-MJL ke Papua dimulai dengan bantuan dana dari mitra MAF yang memiliki visi yang sama dengan Joyce dan ingin mewujudkannya. Setelah dibeli, Kodiak menghabiskan waktu dua tahun di kantor pusat MAF di Nampa, Idaho, untuk dilengkapi dengan perlengkapan khusus yang dibutuhkan dan menunggu izin impor masuk. Pesawat ini kemudian diterbangkan ke Sentani dan melewati bea cukai dalam waktu singkat! Pesawat ini kemudian dipersiapkan dengan registrasi baru PK-MJL dan beberapa modifikasi kecil dan siap untuk bergabung dengan armada MAF Papua.
PENERBANGAN PERDANA
Penerbangan penumpang pertama PK-MJL, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli oleh pilot MAF, Dave Ringenberg dan Tom Bolser, mereka membawa anak-anak misionaris MAF. Linda Ringenberg, istri dari Pilot Dave mengatakan, “Kami berharap dengan menjadi penumpang pertama di pesawat ini akan menginspirasi anak-anak ini untuk menjalani hidup yang sepenuhnya bagi Tuhan seperti yang dilakukan Joyce.”
Keesokan harinya, PK-MJL menerbangkan penerbangan misi pertamanya. Penerbangan ini, dan penerbangan-penerbangan berikutnya, merupakan gambaran yang indah tentang berbagai cara yang akan dipakai untuk meneruskan legacynya Joyce.
PK-MJL membawa seorang fotografer dan beberapa orang lainnya ke Kampung Nalca dengan tujuan untuk mendokumentasikan kegiatan sehari-hari dari Dr. Atik dan Klinik Siloam.
LEBIH BANYAK LAGI YANG AKAN DATANG!
Kami sangat gembira melihat bagaimana Tuhan akan terus menggunakan PK-MJL untuk menyampaikan kasih-Nya kepada masyarakat Papua. Anda akan mendengar lebih banyak lagi seiring dengan perkembangan kisah ini!
Dan setiap kali Anda mendengar tentang hal-hal baru yang dilakukan untuk meneruskan warisan Joyce, kami harap Anda akan tahu betapa bersyukurnya kami atas mitra-mitra yang penuh kasih seperti Anda, dimana doa dan kemurahan hati Anda telah membuat semuanya menjadi mungkin.